Objek wisata yang satu ini wajib anda kunjungi, dijamin mata anda akan terpesona dengan keindahan yang ada disana. Ya taman wisata yang di maksud adalah salah satu taman wisata yang terletak di Timbe Nuh desa Pengadangan kec. Pringgasela kab. Lombok Timur.
Wisata ini di katakan Timbe Nuh karena tempat wisata ini yang terletak didusun timbenuh, tapi kebanyakan warga menyebutnya dengan sebutan pesanggrahan.
Wisata pensanggrahan ini menjadi banyak tujuan para wisatawan yang mau berekreasi atau sekedar menghabiskan liburan akhir pekan. Biasanya akan rame dikunjungi saat saat musim libur panjang dan ketika mendekati bulan ramadhan ataupun setelah Ramadhan.
Pengunjungnyapun tidak hanya massyarakat sekitar bahkan ada juga yang datang dari luar daerah, lebih hebatnya lagi tempat wisata yang satu ini mampu menarik pengunjung dari dari luar negeri.
Karena keindahan alam yang begitu alami dan segar sehingga membuat banyak orang ingin mengunjunginya..
Pesanggrahan banyak terdapat kolam renang yang kecil atau yang besar, tempat duduk yang sesuai dengan keperluan pengunjung, ayunan, terdapat juga penginapan bagi wisata-wisatawan yang datang datang dari luar negeri atau luar daerah.
Yang menjadi daya tarik disana adalah keindahan alam yang begitu alami dan menyejukan mata yang memandang, tempat ini juga dekat pula dengan pegununggan, karena dekat dengan kaki lereng gunung rinjani.
Cuacanya juga masih seperti cuaca pegununggan dan air yang di gunakan disana diambil langsung dari air pegunung, yang memperkuat keindahan disana juga karena taman yang mengelilingin kolam tertata dengan rapi dan kebersihanya sangat di jaga ketat.
Sayangnya gambaar yang saya punya untuk diliat di blog ini hanya satu, seandainya tidak jauh saya pasti sdah ambilkan gambar yang lebih menarik lagi.
Pesan saya buat pemerintah kabaupaten Lombok timur supaya lebih memperhatikan tempat tempat wisata yang bisa dijadikan sebagi kemasukan daerah, juga sebagai sarana memperkenalkan budaya sasak (indonesia) dimata dunia.
Sekiaan dulu persentasi tentang Wisata Timba Nuh/Pesanggrahan, kurang lebihnya saya mohon maaf.
Sejarah
perkembangan IAIN Mataram sejak awal berdirinya dari Sekolah Persiapan IAIN
Mataram sampai terbentuknya Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Mataram hingga sampai pada Alih Statusnya menjadi IAIN Mataram sekarang
ini adalah melalui beberapa fase yaitu :
Fase
1963
- 1979
(Berdiri
Fakultas Tarbiyah dan Syari'ah IAIN Sunan Ampel Cabang Mataram)
Pada
awal berdirinya IAIN merupakan perwujudan dari gagasan dan hasrat umat Islam
Nusa Tenggaras Barat yang merupakan penduduk mayoritas untuk mencetak kader
pemimpin dan intelektual muslim bagi keperluan perjuangan bangsa.
Emrio dari pendirian IAIN Mataram diawali dengan adanya sekolah persiapan IAIN
Al-Jami'ah Yogyakarta yang diresmikan berdirinya berdasarkan SK Menteri Agama
No. 93 tanggal 16 September 1963. Sekolah Perisiapan IAIN tersebut sampai tahun
1965 telah 2 (dua) kali menamatkan siswanya. Pada tahun yang sama pula
1965 dikeluarkan SK Menteri Agama No. 63 Tahun 1965 tentang Pembentukan Panitia
Persiapan Pembukaan Fakultas Tarbiya IAIN Al-Jami'ah Sunan Ampel Cabang Mataram
tanggal 25 Desember 1965 yang diketuai oleh Kolonel M.Yusuf Abubakar.
Fakultas Tarbiyah ini kemudian diresmikan oleh Menteri Agama Prof.K.H.
Saifuddin Zohri, pada Tanggal 24 Oktober 1966 dengan SK Menteri Agama No. 63
Tahun 1966 bertempat di Pendopo Gubernur Nusa Tenggara Barat. Fakulktas
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Mataram tahun 1966 mempunyai satu jurusan yaitu
Jurusan Pendidikan Agama Islam. Program Sarjana Muda. Pada tahun 1982 dirintis
pembuakaan Program Doktoral (Sarjana Lengkap). Program ini disetujui oleh
Dirjen Bimbaga Islam Departemen Agama dengan Surat No. F/x/1748, tanggal 06 Mei
1982, dan dimulai pada tahun akademik 1983 s/d 1987. Seiring dengan
perkembangan Fakultas Tarbiyah maka Fakultas Syariah Mataram IAIN Sunan
Ampel yang berasal dari STIS diresmikan berdasarkan SK Menag RI Nomor 27/
1994. Pada tahun 1997 fakultas Syariah IAIN Mataram membuka jurusan
Peradilan Agama, Muamalah, dan Jinayah Siyasah.
Sejak
menjadi fakultas syariah di IAIN Sunan Ampel cabang Mataram tidak pernah
mewisuda alumni yang memang berasal dari fakultas Syariah, tetapi selama tiga
kali wisuda selalu mewisuda alumni STIS Mataram. Alumni fakultas Syariah
mewisuda setelah berubah status menjadi STAIN Mataram jurusan Syaraiah. Pada
tanggal 13 Juni 1997 (berdasarkan keputusan Menpan Nomor B-589/I/1997
tentang persetujuan pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri), terjadi alih
status dari fakultas Tarbiyah dan fakultas Syariah IAIN Cabang Mataram menjadi
STAIN Mataram sesuai dengan kepres RI, Nomor 11 tahun 1997. Fakultas
Syariah berubah menjadi jurusan Syariah, sedangkan jurusan menjadi program
studi. Ketua Jurusan Syari'ah adalah Drs.H. M. Fahrir Rahman, MA dan Sekjur
adalah Drs. Sainun, M.Ag.
Fase
1997
- 2004
(Perubahan
Status Menjadi STAIN Mataram)
Pada
tanggal 13 Juni 1997 (berdasarkan surat MENPAN Nomor: B-589/I/ 1997 tentang
persetujuan pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri), terjadi Alih Status
dari Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari'ah IAIN Sunan Ampel Cabang Mataram
menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mataram, sesuai Keppres RI.
Nomor 11 Tahun 1997. Pada masa transisi ini, Drs. H. Saiful Muslim tetap
menjabat Ketua STAIN Mataram Sementara (dari bulan Juni-Desember 1997)
sehingga terpilih Ketua STAIN Mataram definif.
Pada
tanggal 19 Desember 1997, Drs. H. Lukman Al Hakim diangkat sebagai Ketua STAIN
Mataram sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/16940/1997
atas nama DR. H. Tarmizi Taher. Pada masa itu, STAIN Mataram memayungi 3
buah Jurusan, yaitu: (1) Jurusan Tarbiyah yang terdiri dari 6 buah Program
Studi [PAI, PBA, IPS, IPA, Matematika, D.2 PGAI dan D.2 PGMI], (2) Jurusan
Syari'ah yang embrionya berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah (STIS)
Mataram dengan status terdaftar pada Kopertais Wilayah IV Surabaya dengan SK
Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama KEP/E.III/PP.009/123/85 tertanggal 4 Mei
1985. Jurusan Syari'ah memiliki 2 Program Studi (Muamalah dan Ahwal al-
Syakhsiyyah). Selanjutnya sesuai dengan persyaratan berdirinya STAIN yang
mengharuskan adanya 3 Jurusan, maka dilengkapi dengan Jurusan Dakwah yang
terdiri dari 2 Program Studi (Komunikasi Penyiaran Islam dan Pengembangan
Masyarakat Islam). Sesuai dengan struktur organisasi STAIN, pimpinan tertinggi
digunakan istilah Ketua dan Pembantu-Pembantu Ketua. Pimpinan Menengah
digunakan istilah Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Jurusan Sesuai dengan
susunan pejabat periode I (tahun 1998-2002), yaitu:
a.
Ketua
: Drs.H.Lukma Al Hakim,MM
b.
Pembantu Ketua I : Drs. H. Noer Hadi, MA
c.
Pembantu Ketua II : Drs. Achsanuddin
d.
Pembantu Ketua III : Drs. H. Yusuf
Pada
periode berikutnya (2002-2006), berdasarkan SK Menteri Agama RI Nomor:
082/KP.07.6/XV/SK/2002 tanggal 7 Mei 2002 terpilih kembali Drs. H. Lukman
Al-Hakim, MM sebagai Ketua STAIN Mataram dengan Para Pembantunya sbb yakni:
a.
Pembantu Ketua I : Drs. H. Muhammad Taufik, M.Ag.
b.
Pembantu Ketua II : Dra. Hj. Warni Djuwita, M.Pd.
c.
Pembantu Ketua III : Drs. M. Fachrir Rahman, MA.
d.
Pembantu Ketua IV : DR. H. Asnawi, MA.
Pada tahun 1998 - 2002, Ketua Jurusan Tarbiyah dijabat oleh Drs. H. Asnawi, MA
dan selaku Sekretaris Jurusan Drs. Zulkarnain. Pada tanggal 8 Oktober 1999,
jabatan Ketua Jurusan Tarbiyah dilanjutkan oleh Dra. Hj. Warni Djuwita, M.Pd.
berdasarkan SK Ketua STAIN Mataram Nomor 115/KP.07.6/XV/SK/1999 karena Drs. H.
Asnawi, MA melanjutkan studi S3 ke IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sementara
Sekretaris Jurusan tetap dijabat oleh Drs. Zulkarnain.
Pada tahun 2002-2006, Ketua Jurusan Tarbiyah dijabat oleh Drs. M. Natsir, M.Pd.
dan Sekretaris Jurusan oleh Dra. Hj. Nurul Yakin, M.Pd. Namun pada bulan
Februari 2004, terjadi mutasi jabatan dimana Drs. M. Natsir, M.Pd. diangkat
sebagai Kepala unit LPM. Sedangkan untuk jabatan Ketua Jurusan Tarbiyah
diangkat Dra. Hj. Nurul Yakin, M.Pd. dengan sekretaris jurusaan Drs.Wildan,
M.Pd.
Ketika
awal mula menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mataram, jumlah
wisudawan pada tahun 1997/1998 sebanyak 239 orang (PAI dan PBA), dengan rincian
sbb: laki-laki 123 orang dan perempuan 116 orang. Sedangkan jumlah
wisudawan/wisudawati untuk program D2 (PGPAI dan PGMI) sebanyak 85 orang yang
terdiri dari laki-laki 35 orang dan perempuan 50 orang.
Tujuh
tahun kemudian tepatnya pada tahun 2003/2004, wisudawan fakuktas Tarbiyah
(PAI, PBA, Matematika, IPA, dan IPS), mengalami peningkatan menjadi 1.637 orang
dengan rincian sbb: 838 orang laki-laki dan 799 orang perempuan. Sementara
untuk program D2 (PGPAI dan PGMI), antara kurun waktu 1997/1998- 2003/2004,
telah mewisuda 659 orang, yang terdiri dari 188 orang laki-laki dan 471
orang perempuan.
Fase
2004
- Sekarang
(Perubahan
Status Menjadi IAIN Mataram)
Seiring
dengan perkembangan dan kemajuan zaman serta tuntutan era globalisasi dan
kemajuan teknologi informasi, dan untuk dapat berkiprah serta mengembangkan
potensinya dengan lebih leluasa. Hal ini dilakukan pengembangan kelembagaan
yang didukung oleh lokal area yang strategis di mana STAIN Mataram berada pada
kawasan yang diapit oleh wilayah sebelah timur Provinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT) dengan masyarakat mayoritas Nashrani dan dari sebelah barat provinsi Bali
dengan masyarakat mayoritas Hindu, sehingga dirasakan sangat strategis dan
perlu diadakan penataan serta pengembangan kelembagaan dari STAIN menjadi IAIN
Mataram. Setelah melalui proses panjang yang didukung oleh masyarakat NTB dari
berbagai unsur dan kalangan, yakni Gubernur atas nama Pemda, unsur
Perguruan Tinggi, tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta organisasi
kemasyarakatan Islam se- Nusa Tenggara Barat dan setelah menempuh perjuangan
dan usaha yang panjang, STAIN Mataram dengan peningkatan dan pengembangan terus
menerus dan secara khusus berkat perjuangan dan semangat para petinggi di
lembaga STAIN Mataram, maka sesuai dengan visi dan misinya, STAIN Mataram
berupaya meningkatkan diri baik kuantitas maupun kualitas sehingga dalam waktu
dekat dapat terlaksana alih status menjadi IAIN Mataram yang berada di kawasan
Nusa Tenggara. (Bali, NTB dan NTT).
Maka
upaya alih status dari STAIN Mataram menjadi IAIN Mataram tersebut
tercapailah sudah setelah memperoleh Surat Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 91 Tahun 2004, Tanggal 18 Oktober 2004 dan diresmikan oleh
Menteri Agama RI pada hari Senin tanggal 11 Juli 2005. Perubahan status
tersebut berbunyi sbb:
"Perubahan
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Serang menajdi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana
Hasanuddin Banten, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mataram menjadi
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram dan Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Sultan Amai Gorontalo menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Sultan Amai Gorontalo"
Proses strategi tersebut membuat IAIN Mataram memiliki signifikansi yang
tertinggi dalam mengantisipasi percepatan perkembangan yang bergulir, khususnya
dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan
akademik dan atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan,
menyebarluaskan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan dan seni yang bernafaskan
islam, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat.
Dengan
demikian IAIN Mataram memiliki status fungsi dan peran yang sama dengan
perguruan tinggi yang lain yang dapat dijadikan alternatif utama bagi siapa
saja yang ingin menakar masa depan melalui Perguruan Tingi Negeri yang
menghususkan diri dalam Islamic studies yang berkaitan dengan posisi
kemasyarakatan.
Dengan
alih status, maka secara bertahap diikuti oleh penataan manajemen kelembagaan
sesuai dengan kelembagaan IAIN Mataram. Sesuai dengan struktur organisasi IAIN,
pimpinan tertinggi digunakan istilah Rektor dan Pembantu-Pembantu Rektor.
Pimpinan di tingkat fakultas digunakan istilah Dekan dan Pembantu Dekan. Pada
masa transisi, sebelum ada SK Rektor definitif, maka atas usul Senat STAIN
Mataram bahwa Ketua STAIN dan Pembantu Ketua ditetapkan menjadi Pgs. Rektor dan
Pgs. Pembantu Rektor. Demikian halnya dengan Ketua Jurusan ditetapkan menjadi
Pgs. Dekan. hingga terpilihnya Rektor dan Dekan definitif, sebagaimana urain di
bawah:
a.
Pgs. Rektor
: Drs. H. Lukman Al Hakim, MM
b.
Pgs. Pembantu Rektor I : Drs. H.Muhammad
Taufik, M.Ag.
c.
Pgs. Pembantu Rektor II : Dra. Hj. Warni Djuwita,
M.Pd.
d.
Pgs. Pembantu Rektor III : Drs. M. Fachrir
Rahman, MA.
e.
Pgs. Pembantu Rektor IV : Dr. H.
Asnawi, MA.
f.
Pgs. Dekan
Tarbiyah
: Dra. Hj. Nurul Yakin, M.Pd.
g.
Pgs. Dekan Syari'ah
: Drs. M. Nur Yasin, M.Ag.
h.
Pgs. Dekan
Dakwah
: Drs. H. MS. Udin, M.Ag.
Setelah lebih kurang satu tahun jabatan Pgs. Rektor dan Pgs. Dekan melaksanakan
tugas dan berdasarkan surat Menteri Agama Nomor MA/B.II/2.-a/Kp.07.1/245/2006
tanggal 13 April 2006, dan sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden Nomor 91
tahun 2004 tentang Perubahan Status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mataram
menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram serta untuk mengisi lowongan
jabatan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram yang difinitip untuk
masa jabatan tahun 2006 - 2010 maka diangkat Dr. H. Asnawi MA sebagai Rektor
IAIN Mataram yang difinitif berdasarkan SK Presiden RI Nomor 63/M Tahun 2006
dan dilengkapi dengan beberapa pembantu Rektor sebagaimana susunan berikut:
a.
Rektor
: Dr. H.
Asnawi, MA
b.
Pembantu Rektor I
: Dra.
Hj.Nurjannah,M.Pd
b.
Pembantu Rektor
II : Drs. H.
Nashuddin M.Pd
c.
Pembantu Rektor III
: Drs. Muhammad,M.Pd, NS
Kemudian
pimpinan tiga fakultas
a.
Dekan Fakultas Tarbiyah : Dra. Hj. Nurul Yakin, M.Pd.
b.
Dekan Fakultas Syari'ah : Drs. Sainun, M.Ag.
c.
Dekan Fakultas Dakwah : Drs. H. Hasan Mustafa, M.Ag.
Pimpinan
dari Fase 1963 s.d Sekarang
Sejak
berdirinya dari Sekolah Persiapan IAIN Mataram tahun 1963 sampai berubah
statusnya menjadi IAIN Mataram tahun (2004 s.d Sekarang) maka Pimpinannya
Sbb:
1.
H.Zaenuddin Mansur,MA. : Direktorium Sekolah Persiapan IAIN Mataram
Tahun 1963
Abdurrahim
SH.
: Direktorium Sekolah Persiapan IAIN Mataram Tahun 1963
H.Jalaluddin
SH. :
Direktorium Sekolah Persiapan IAIN Mataram Tahun 1963
~* ♥ WASIAT SEORANG IBU KEPADA ANAK PEREMPUANNYA ♥ *~
Bismillaah ...
~ ♥ Asma binti Kharijah Al-Farzari berpesan kepada anak perempuannya disaat pernikahannya :
“Sesungguhnya engkau telah keluar dari sarang yang engkau tempati
menuju hamparan yang tidak engkau ketahui, juga menuju teman yang engkau
belum merasa rukun dengannya.
Oleh karena itu jadilah engkau sebagai bumi baginya, maka dia akan menjadi langit untukmu.
Jadilah engkau hamparan baginya, niscaya ia akan menjadi tiang untukmu.
Jadilah engkau hamba sahaya baginya, maka niscaya ia akan menjadi hamba untukmu.
Janganlah engkau meremehkannya, karena niscaya dia akan membencimu dan janganlah menjauh darinya karena dia akan melupakanmu.
Jika dia mendekat kepadamu maka dekatkanlah dirimu, dan jika dia
menjauhimu maka menjauhlah darinya. Jagalah hidungnya, pendengarannya,
dan matanya. Janganlah ia mencium sesuatu darimu kecuali wewangian dan
janganlah ia melihatmu kecuali engkau dalam keadaan cantik.